Jumat, 28 Januari 2011


KARYA ILMIAH
BUDI DAYA JAMUR KUPING





KATA PENGANTAR

Jamur kuping merupakan salah satu dari sekian banyak jenis jamur yang layak untuk dikonsumsi, baik sebagai bahan makanan olahan, sayuran, maupun untuk obat tradisional. Namun sejauh ini masyarakat kurang begitu memperhatikan keberadaannya untuk dicoba di budidayakan, padahal jamur kuping ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan sangat cocok di budidayakan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Kurang minatnya masyarakat menanam jamur kuping dapat disebabkan karena kurangnya informasi atas manfaat atau keguanaan yang sesungguhnya dimiliki jamur tersebut dan juga karena banyak masyarakat yang belum tahu bagaimana tata cara budaya, sehingga masih relative sedikit di Indonesia ini terdapat pengusaha atau petani jamur kuping.
Dari pengamatan melihat masih sedikitnya pengusaha atau petani jamur kuping, maka saya mencoba menyusun dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul “Budidaya Jamur Kuping” dengan harapan dapat memberikan kontribusi bagi siapa saja yang berminat untuk mempelajari cara budidaya jamur kuping.
Karya ilmiah ditulis sedemikian rupa dari berbagai narasumber, baik terjun langsung ke lapangan maupun di dukung referensi serta literature. Tulisan ini menyangkut beberapa hal, seperti tinjauan jamur kuping dari sisi biologi atau botani, jenis-jenis jamur yang perlu diketahui, manfaat jamur, teknik atau proses pembibitan, tata laksana budi daya, pemasaran, serta dilengkapi dengan analisis usaha.
Melalui kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu sampai terselesainya karya ilmiah ini. Tentu saja dalam penyusunan karya ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu saya dengan senang hati menerima saran dan kritik yang bersifat membangun.

Madiun, 12 Januari 2011



Penulis








DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
RUMUSAN MASALAH............................................................................................... 2
ISI   :
-         Pengenalan jamur................................................................................................ 3
-         Tata Laksana Budidaya...................................................................................... 3
-         Proses Pembibitan.............................................................................................. 3
-         Perawatan dan Pemeliharaan............................................................................... 4
-         Panen dan Pasca Panen...................................................................................... 4
-         Pemasaran.......................................................................................................... 5
-         Analisis Usaha.................................................................................................... 5
KESIMPULAN............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 8
PENUTUP..................................................................................................................... 9

BAB I
PENDAHULUAN


A.     Jamur Selayang Pandang

Kata “jamur” berasail dari bahasa jawa, sedangkan bahasa indonesianya adalah cendawan. Jamur adalah organisme yang selnya berinti,dapat membentuk spora,tidak berklorofil,dan berupa benang tunggal atau benang-benang yang bercabang dengan dinding dari selulosa atau khitin atau keduanya.Jamur dapat berkembang biak secara kawin (seksual)dan tidak kawin(aseksual).
Sebagai organisme yang tidak berklorofil,jamur tidak dapat melakukan proses fotosintesis seperti tumbuhan lain. Dengan demikian,jamur tidak menggunakan langsung energi matahari.Jamur memndapat makanan dalam bentuk jadi seperti selulosa,glukosa.lignin,dan protein.
Karena jamur memperoleh makanan dari organisme lain,maka jamur digolongkan dalam organisme heterotraf sehingga jamur dapat bersifat saprofit dan parasit.Jamur hidup dengan menempel pada organisme lain,baik yang masih hidup maupun yang sudah mati,contohnya menempel pada batang kayu yang lapuk.



RUMUSAN MASALAH


  1. Pengenalan jamur ?
  2. Tata laksana budi daya ?
  3. Proses pembibitan?
  4. Perawatan dan pemeliharaan?
  5. Panen dan pascapanen?
  6. Pemasaran?
  7. Analisis usaha?


ISI

1.      PENGENALAN JAMUR
A.     Jenis dan manfaat jamur
Menurut jenisnya,jamur dibedakan menjadi 2,yakni jamur kayu dan jamur nonkayu.Pembedaan ini berdasarkan pada media tumbuh jamur tersebut.Jenisnya seperti jamur kuping,jamur tiram,jamur siitake,jamur merang,jamur champignon,jamur lingzhi,jamur taoge,jamur boletus edulis,jamur morel,jamur nameko,dan jamur black trufles.
Manfaatnya:
-        Dapat di gunakan sebagai pengganti daging,sayuran
-        Dapat melancarkan pembuluh darah
-        Mengurangi penderita penyakit jantung,kanker
-        Dapat menguras darah kotor
-        Obat penyakit kurang darah,darah tinggi,ambeien,menstruasi tidak teratur
B.     Nilai gizi jamur
Semua jenis jamur,umumnya mempunyai kandungan berbagai vitamin yang cukup, misalnya vitamin B1,B2,Biotin,Niasin,Vitamin C,juga banyak mengandung banyak nutrient yang penting,kandungan protein,kalsium dan fosfor yang tinggi,tetapi kalori dan kolesterolnya rendah.

2.      TATA LAKSANA BUDI DAYA
A.     Perencanaan usaha
Modal sangat erat kaitannya dengan berapa luas tanah yang akan disediakan,sarana dan prasarana,bibit dll.
Alangkah baiknya calon petani harus belajar banyak pada orang yang telah berpengalaman,dari berbagai sumber,dan calon petani menguasai betul,dapat segera mengalokasikan waktu,modal,tenaga dan pikiran untuk mempersiapkannya.

B.     Analisis pasar
Ini sangatlah penting para calon petani seharusnya banyak melakukan pendekatan pada berbagai pihak dan kalangan.Sehingga mereka tidak mengalami kesulitan disektor pasar.

C.     Memilih lokasi
1)      Kondisi lingkungan yang memadai
2)      Lahan yang baik
3)      Rumah jamur produsif

3.      PROSES PEMBIBITAN
A.     Media biakan
Bahan :
 - 250 g kentang                                  - 20 g agar tepung/agar batang
 - 20 g gula pasir putih                        - 2 l air

Cara :
1.      Kentang diiris tipis kemudian di potong setebal 1 cm
2.      Kentang di rebus dengan 2 l air sampai lunak
3.      Kentang diangkat dan air sarinya di rebus kembali dengan ditambahkan 20 g gula serta 20 g agar
4.      Adonan di aduk sampai mendidih
5.      Angkat dan saringlah dengan kain kasa,kemudian tuangkan dalam botol
6.      Botol ditutup kapas yang telah dipadatkan.Bungkus tutup kapas dengan alumunium foil serta siikat dengan benang/karet
7.      Sterilkan dengan autoklaf selama 2 jam pada suhu 115 C-120 C
8.      Letakkan botol berisi media dalam posisi miring

B.     Media tanam
-        Bahan balok kayu
-        Bahan serbuk gergaji

4.      PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
A.     Susunan polibag
Penyusunan polibag di atas rak di letakkan pada posisi tidur,setiap baris diberi sekat bamboo,bukan diletakkan secara bertumpuk.Setiap rak secara fertikal dapat diletakkan 4-5 baris polibag.
B.     Sirkulasi udara
Harus di beri jendela kanan dan kiri,juga dapat berasal daritutup plastik yang berada dibawahnya.
C.     Sterilisasi kumbung
Di bersihkan dan di semprot dengan desinfektan/formalin termasuk juga segala perawatan yang digunakan.
D.     Penyiraman
Dapat dilakukan satu sampai 2x sahari dan dapat menggunakan hand sprayer/selang plastic yaitu dengan menekan ujung selang sehingga keluarnya air dapat merata/menyebar.
E.      Suhu dan kelembaban
Suhu yang baik mencapai panen antara 26° C - 28 C° serta kelembapannya mencapai dan sebaiknya menggunakan alat thermometer Mx-Min.
F.      Pelubang polibag
Miselium yang telah menjalar (bekerja) akan tampak pada polibag yang berwarna putih merata.Jika kualitas bibit baik,dalam waktu 2 minggu,polibag yang berwarna coklat terlihat menjadi putih merata.Ketika warna putih itu menyelimuti polibag,segera lubangi bagian atas polibag lebih kurang 2 cm dengan menggunakan cutter.Fungsi lubang ini adalah untuk pertumbuhan jamur.

5.      PANEN DAN PASCA PANEN
A.     Panen
Seperti dikatakan Suyono,tokoh masyarakat bahwa:”Setelah melalui proses inkubasi bibit dalam kantong-kantong plastic (polibag),dalam jangka waktu 2 bulan,jika pertumbuhan miselium jamur sehat,warna media serbuk gergaji dalam kantong plastik yang sebelumnya berwarna coklat menjadi putih penuh,bagian atas plastic dilubangi dengan cutter untuk keluarnya jamur.2 minggu kemudian jamur kuping sudah nampak penuh,ketika itulah,jamur sudah dapat dipanen.”(Hardi Sunanto,jamur kuping,1997,hal 11-12)
B.     Pasca panen
Hasil panen jamur kuping kemudian  di cuci bersih,dan selanjutnya dapat di jual.Penjualan itu dapat dalam bentuk segar atau dalam bentuk kering.
1)      Dalam bebtuk segar
Perlu diperhatikan,jamur dalam bentuk segar tidak tahan lama di simpan. Penyimpanan maksimal 2 hari. Itu pun kalau jamur kupung belum terkena air hujan ataupun air karena dicuci.Sebaiknya, jika akan dijual dalam bentuk segar,panen dapat ditunda beberapa hari asal tidak  lebih dari 10 hari.
2)      Pengawetan jamur segar
Pengawetan jamur segar mampu memperpanjang masa simpan jamur tanpa terjadi perubahan rasa,warna dan bau selama maksimal 1 bilan.Dalam cara ini,jamur dalam kondisi segar dan tidak masak di awetkan menggunakan natrium bisulfat yang bersifat anti mikroba dan menghambat proses fermentasi,sehinnga dapat mencegah terjadinya pembusukan.Sebelumnya jamur di cuci sampai bersih.Kemudian,jamur direbus dalam larutan 0,1% asam sitrat selama 5 menit pada suhu 60 C.Setelah jamur agak lunak,dicuci dengan air matang dan tiriskan.Langkah berikutnya,jamur direndam dalam larutan NaCI,asam sitrat 0,5% dan natrium bisulfat 0,1%-0,2%.Terakhir,masukkan jamur kedalam botol tertutup dan di simpan.
3)      Pengawetan jamur dalam bentuk kering
a)      Pengeringan secara modern
Jamur dari hasil panen terlebih dahulu di rebus,kemudian di rendam dalam larutan natrium bisulfat selama 10 menit.Jamur yang telah direndam itu kemudian di masukkan kedalam freezer agar membeku. Selanjutnya, masukkan jamur dalam fresh drier selama 5-6 jam.Baru setelah itu,jamur dikemas ke dalam kantong plastik.
b)      Pengeringan secara alami
Jamur kuping dicuci bersih kemudiandijemur dibawah terik matahari sampai kering. Jika pengeringan kurang baik akan berakibat buruk, yaitu jamur akan berbau kurang sedap dan mudah ditumbuhi cendawan. Jamur ini dapat bertahan 6-8 bulan.

6.      PEMASARAN
Secara umum pemasaran jamur kuping dapat dilakukan melalui beberapa cara : yaitu melalui perusahaan jamur, pedagang/pengepul jamur, supermarket, pasar tradisional, hotel, eksportir dan koperasi.

7.      ANALISIS
Analisis ini dibuat berdasarkan hasil survey lapangan disebuah daerah. Adapun batasan dan variable adalah sebagai berikut :
1.      Bentuk usaha perseorangan dalam skala kecil dan petani hanya membeli bibit yang sudah siap tanam.
2.      Luas tanah untuk satu kumbung 12 x 7 x 3,5 m2 ukuran ideal dan pengadaannya dengan cara sewa (pertahun Rp. 400.000,00)
3.      Kumbung terbuat dari bahan bamboo. Dinding dari bamboo, dan atap dari daun tebu. Biaya pembuatan dan ongkos tukang Rp. 1.500.000,00
4.      Dalam kumbung tersebut dapat menampung 5.000 polibag bibit siap tanam.
5.      Tenaga operasional 2 orang dengan gaji @ Rp. 150.000,00 perbulan.

A.     Analisis biaya dan pendapatan dalam waktu 6 bulan
1)      Modal tetap
a.       Sewa tanah                                   Rp.     400.000,00
b.      Biaya pembuatan kumbung         Rp.  1.500.000,00
c.       Peralatan                                      Rp.     420.000,00
         Total                                         Rp.  2.320.000,00

2)      Biaya penyusutan
a.       Tanah             :Rp.  400.000,00 : 2               Rp.     200.000,00
b.      Kumbung       :Rp.1.500.000,00 : 6              Rp.     250.000,00
c.       Peralatan        :Rp.   320.000,00 : 2              Rp.     160.000,00
          Total                                                         Rp.     610.000,00

3)      Modal kerja
a.       Bibit 5.000 polibag @Rp.520               Rp.2.600.000,00
b.      Upah tenaga 2 orang                             Rp.1.800.000,00
                               Total                                               Rp.4.400.000,00

4)      Total modal
       (a+c) = Rp.2.320.000,00 + Rp.4.400.000,00          Rp.6.720.000,00

5)      Pendapatan (dalam 6 bulan)
a.       Penjualan bentuk segar
5.000 x 0,25 kg x 6 = 7.500 kg
Kegagalan 20% =6000 kg @ Rp.4.000,00        Rp.24.000.000,00
b.      Penjualan x 0,25 kg x 6 – 7.500 kg
Kegagalan 20% = 6.000/5 x Rp.21.000,00         Rp.25.200.000,00

    6) Biaya produksi (dalam 6 bulan)
        (B+C) = Rp.610.000,00+Rp.4.400.000,00                 Rp. 5.010.000,00
        Pendapatan bersih
a.       penjualan dalam bentuk segar (E-F)
= Rp.24.000.000,00 – Rp.5.010.000,00         Rp.18.990.000,00
b.      penjualan dalam bentuk kering (E-F)
= Rp.25.200.000,00-Rp.5.010.000,00            Rp.20.190.000,00


KESIMPULAN

Jamur kuping dapat digunakan sebagai bahan sayur,juga berkhasiat sebagai obat namun sejauh ini,jamur kuping belum banyak dibudidayakan.Padahal kalau di cermati,eksploatasi di sector ini memiliki prospek cukup baik.Hasil produksinya selain untuk kebutuhan dalam negeri juga untuk ekspor.
Jamur kuping mudah dibudidayakan,hasil produksinya tidak mengenal musim,dapat dipanen kapan saja,bahan baku utamanya berupa serbuk kayu dan bibitnya mudah didapat,modal inuestasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar,pemeliharaanya relative mudah,dan dapat digunakan sebagai usaha sampingan ataupun di kelola secara besar-besaran.



DAFTAR PUSTAKA

Kinanti R.,Karjono.1992.Budidaya jamur kayu.Trubus.Juni
Suwandana M.1999.Pendidikan dan Latihan Budidaya Jamur Edibel.Sukabumi
Meity Sinaga.1999.Jamur Merang dan Budidaya cex.xx.Jakarta:Penegan Swadaya






 
 

PENUTUP

Alhamdulillah,betapa indahnya ciptaan Allah SWT,sesuatu yang kecil,yang tumbuh disembarang tempat dan seperti hal yang sepele.Ternyata di balik itu semua ada kekuasaan Allah yang tersirat dengan adanya jamur ini.Dapat dijadikan sebagai pengganti daging,sayur dan bahkan obat-obatan.
Demikian isi karya ilmiah ini,saya menyadari masih sangat banyak sekali kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan makalah ini,sehingga saya mohon atas saran maupun kritikan yang dapat membangun karya ilmiah ini sehingga karya ilmiah ini menjadi karya ilmiah yang sempurna.Dan apabila ada kesalahan,saya selaku penyusun karya ilmiah ini,saya mohon maaf sebesar-besarnya dan tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih.